Kali ini aku mengarang kisah
jelang perjumpaan untuk dibaca kala menjamu musim di tahun depan. Kisah tentang
aku dan beberapa hal yang menemani hidupku satu tahun belakangan
ini.
I
Berawal dari sang malam, setia
mengawali gusar, tentang jiwa yang sibuk menawar rindu. I don’t sleep
tight little one, I always making fun to night. Pertama, aku
memiliki waktu dan ruang terbaikku bersama buku dan lagu. Keduanya membentuk
keserasian yang begitu padu. Puluhan lagu favorit akan melantun menemani
pembatas buku berpindah tempat, menempati digit nomor halaman yang
bertambah besar.
II
Kedua, bersama layar LED di depan
ranjang tidur, melalui USB yang akan mentransfer tayangan sampai dapat ku
nikamati nonton film sampai pagi (ini menjadi pengecualian bila tak ada
HardDisk atau Flasdisk). Atau tidak, aku akan bersama laptop yang sering
kujadikan ruang untuk menuangkan isi kepalaku. Aku banyak berkeluh dan menulis
segala risau hati di ruang yang talah kubuat sampai kembali waktu
bermimpi.
III
Mungkin seminggu sekali,
ku sempatkan menghabiskan malam di coffeeshop. Tentu ini melihat
keadaan dompet. Aku bersyukur tak menjadi penakut untuk duduk sendiri, sekedar
menulis dan membaca di atas bangku bersama lantunan lagu yang terus bergema.
Saat sendiri seperti ini, merupakan waktu di mana kepentingan diri menjadi
yang utama. Mata dan gerak kaki liar mencari tempat duduk ternyaman untuk
bersandar kemudian mulai fokus dengan apa yang ada pada sentuhan telapak
tangan, bisa laptop, bisa juga buku.
IV
Kalau beruntung, malam akan
kulewati bersama orang baik, orang terdekat atau pun orang asing yang
kebetulan duduk di sebelahku, aku akan menyediakan telinga untuk mendengar
suara mereka yang renyah. Mendengar cerita bahagia atau keluh kesah. Semuanya
berbaur memangkas waktu. Menyadari betapa ajaibnya berbagi telinga dan
waktu akan menjadi candu.
Banyak cara melewati malam yang
menjadi awal kesenangan. Bagiku awal perjumpaan hari adalah malam. Semua
rencana akan baik kubuat pada rentang waktu tersebut. Tentu saja ini hasil
kontemplasiku sendiri. Sumua sama saja, memilih malam atau pagi untuk
perjumpaan, kau tetap akan dibuat menunggu di ujung jalan yang kau
pilih.
Sebentar lagi digit tahun akan
berganti angka. Waktu akan mengajari kita makna dewasa beserta segala
resikonya. Berhenti berpikir terlalu jauh tuk sgala alasan, lakukan apa yang
ada di angan dan berusaha untuk menjauhi sifat dengki, keras hati dan angkara
murka. Selamat merayakan tahun baru :))
No comments:
Post a Comment