Hari ke-8 KKN:
*payah betul akhir-akhir ini batin saya tertinggal di jawa, resah, pedih, perih.
Saya sama sekali tidak ingin
memiliki mental pengemis. Pun bila memaksa diri untuk melakukan hal lain
hanya akan membuat diri ini semakin otonom. Sejujurnya saya memiliki harapan
lebih rendah terhadap orang-orang yang
saya pikir selalu memanfaatkan kemampuan saya. Dan dari beberapa pengalaman
yang saya alami, fakta yang membuat saya terkejut akhir-akhir ini adalah
kemampuan mereka tidak lebih rendah dari harapan saya. Paling tidak beberapa orang telah
meyelamatkan hidup saya dari kerusakan yang telah saya ciptakan sendiri.
Sekarang yang harus saya pikirkan adalah bagaimana saya menjaga diri dari
kerusakan yang mengancam.
Saya merasa kuat ketika saya menulis sesuatu. Bahkan saya bisa
banyak menyita waktu untuk sekadar memeberi komentar pada time-line milik rekan
saya. Saya merasa kuat dengan tulisan-tulisan random yang acap kali saya buat dan buang begitu saja. Tapi, saya
sering dibuat sedih juga dengan tulisan saya sendiri. Ketidak telitian membuat
saya sering melakukan kesalahan dalam penulisan kata (typo). Ya, sejak SD kelas 6 piksel kedua mata saya rusak membuat
saya selalu gagal memproyeksikan sesuatu.
Dan ketika saya tidak bisa melihat ketidak
sempurnaan pada diri saya, saya akan lebih bisa menerima dan paham mengapa
orang-orang memutuskan untuk pergi meninggalakan saya. Meski banyak juga yang
mengatakan bahwa mereka mengagumi saya, tapi tidak pernah menggali diri saya
lebih dalam lewat perbincangan yang kami buat, itu membuat saya merasa tak
benar-benar hadir dalam pertemuan ramai yang kami buat.
No comments:
Post a Comment