Tuesday, 28 June 2016

Sejengkal Lebih Rendah

Hari ke-8 KKN:

*payah betul akhir-akhir ini batin saya tertinggal di jawa, resah, pedih, perih.

Saya  sama sekali tidak ingin memiliki mental pengemis. Pun bila memaksa diri untuk melakukan hal lain hanya akan membuat diri ini semakin otonom. Sejujurnya saya memiliki harapan lebih rendah terhadap orang-orang  yang saya pikir selalu memanfaatkan kemampuan saya. Dan dari beberapa pengalaman yang saya alami, fakta yang membuat saya terkejut akhir-akhir ini adalah kemampuan mereka tidak lebih rendah dari harapan saya.  Paling tidak beberapa orang telah meyelamatkan hidup saya dari kerusakan yang telah saya ciptakan sendiri. Sekarang yang harus saya pikirkan adalah bagaimana saya menjaga diri dari kerusakan yang mengancam.

Saya merasa kuat ketika saya menulis sesuatu. Bahkan saya bisa banyak menyita waktu untuk sekadar memeberi komentar pada time-line milik rekan saya. Saya merasa kuat dengan tulisan-tulisan random yang acap kali saya buat dan buang begitu saja. Tapi, saya sering dibuat sedih juga dengan tulisan saya sendiri. Ketidak telitian membuat saya sering melakukan kesalahan dalam penulisan kata (typo). Ya, sejak SD kelas 6 piksel kedua mata saya rusak membuat saya selalu gagal memproyeksikan sesuatu.

Dan ketika saya tidak bisa melihat ketidak sempurnaan pada diri saya, saya akan lebih bisa menerima dan paham mengapa orang-orang memutuskan untuk pergi meninggalakan saya. Meski banyak juga yang mengatakan bahwa mereka mengagumi saya, tapi tidak pernah menggali diri saya lebih dalam lewat perbincangan yang kami buat, itu membuat saya merasa tak benar-benar hadir dalam pertemuan ramai yang kami buat.

No comments:

Post a Comment