Hari ke-2 KKN:
Sehari setelah keberangakatan tak cukup menyedihkan, selain
kurangnya ventilasi rumah semua cukup
normal untuk diterima. Suhu udara yang nyaris dua kali lipat panasnya
menelanjangi malu saya yang menyerah menjadi manja.
Percaya kedatangan saya yang meramu harap. Wacana; Untuk Papua masih
bising di kepala saya. Mengingat sehari sebelum keberangkatan, gaung suara
seorang teman yang berpesan untuk menyimpan banyak harapan saya. Dan ternyata
memang, saya tidak menari di atas kegembiraan saat perjalanan pergi.
Hari ke-2 ini, saya rasa pantas untuk dirayakan sebab kami mendapat
dukungan dari Pemerintah Daerah. Kami mendapatkan sebuah penawaran atas nama
progker tambahan yang mengejutkan (menyenangkan dan sangat mendukung wacana
Untuk Papua kami). Setelah hari yang panjang yang melelahkan, kepulangan kami
disambut hujan deras yang mengguyur habis dahaga. Hari ini saya mengaku cukup
senang dan gaung suara teman saya lenyap pulas.
Namun satu hal yang sangat tidak pernah masuk dalam angan saya bahwa
sore tadi sebuah kompor nyaris memanggang nasip 29 orang tim kami. Sangat bodoh hahaha...
No comments:
Post a Comment